Kristus Raja Semesta

Ibadah Minggu, 24 November 2019 lalu mengangkat tema “Kristus Raja Semesta” yang diambil dari Lukas 23:33-43, menceritakan kisah Yesus dengan dua orang penyamun yang disalib bersama-sama dengan Dia. Darah-Nya telah dicurahkan bagi setiap kita supaya kita dapat beroleh hidup yang kekal. Tetapi sadarkah kita bahwa Yesus Kristus lebih dari seorang penyelamat atas dosa-dosa kita?

Sama halnya dengan orang-orang pada zaman Yesus, banyak diantara kita yang masih belum mengerti arti keselamatan yang Yesus berikan dalam hidup kita. Bagi saya pribadi, ada 3 hal yang bisa saya teladani dari Yesus Kristus dan pengorbannannya di kayu salib, yakni:

  1. Kerendahan Hati

Merendahkan hati bukanlah proses yang mudah. Berapa banyak di antara kita yang masih menuruti keinginan daging dan ego kita, yang terus menuruti hawa nafsu, dan tidak mengerti kasih Kristus bagi hidup kita?

Sama seperti dua orang penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Kristus, katakanlah penjahat A dan penjahat B. Penjahat A yang menghujat Yesus menggambarkan kondisi seseorang yang tidak mengerti kasih Kristus dalam hidupnya. Sedangkan penjahat B mengerti sekali bahwa Yesus tidak layak disalibkan bersama-sama dengan mereka (ay. 41), karena Ia sejatinya adalah Raja segala raja dan Ia tidak bercacat cela.

Merendahkan hati adalah sebuah proses yang tidak mudah di mana kita harus memiliki aturan yang benar, yakni aturan sebagai warga Kerajaan Sorga.

  1. Memberikan Pengampunan/Kasih.

Dalam ayat ke-34, Yesus berdoa kepada Allah Bapa untuk meminta pengampunan bagi orang-orang yang telah menyalibkan-Nya. Di sini kita mengerti bahwa kasih Kristus sangatlah luar biasa. Jika pada zaman ini, perilaku yang orang-orang tersebut lakukan dapat dikategorikan sebagai pembunuhan berencana (penyaliban Yesus), jadi apakah Yesus tidak mengetahui pikiran/niat jahat mereka? Tentunya Yesus tahu persis yang akan terjadi pada diri-Nya.

Tetapi dapatkah kita berpikir bahwa orang yang menyakiti kita tidak tahu apa yang mereka perbuat? Atau justru kita akan membalas kejahatan mereka dengan kejahatan yang lain?

Yesus yang pada hakekatnya ialah 100% Allah, tetapi juga 100% manusia saja mau merendahkan diri untuk menanggung segala dosa kita. Meskipun manusia yang Ia selamatkanlah yang menyalibkan-Nya, namun kasih-Nya tidak pernah berkurang sedikitpun bagi hidup kita. Beban yang ditanggung-Nya di kayu salib jauh lebih berat dibandingkan beban hidup kita, karena itu sadarilah Kasih Kristus dan senantiasa bersyukur buat anugerah-Nya. Percayalah, beban dalam hidup kita tidak akan jauh melebihi kekuatan manusiawi kita.

  1. Kristus Memberikan Keselamatan/Hidup Kekal.

Berapa banyak di antara kita yang masih berpikir bahwa Tuhan tidak mungkin mau mengampuni orang yang jatuh bangun dalam dosa?

Mari patahkan pandangan itu! Kembalilah pada Tuhan, mengaku dan percaya bahwa kasih-Nya jauh lebih bersar dan janji keselamatannya tidak pernah diingkari, karena Ia adalah setia.

Yesus telah memberikan janji keselamatan. Jika pada saat Ia belum mati saja, Ia telah memberikan keselamatan bagi si penjahat B, ketika ia mengakui Yesus (ay. 41) maka saat ini setelah darah-Nya dicurahkan maka keselamatan dan pengampunan itu akan terus menerus tercurah dalam hidup kita. Hanya jika kita mau datang dan kembali pada Tuhan, mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesuslah satu-satunya jalan kepada kekekalan dan yang dapat memberikan pengampunan.

 

Jika kita sudah menerima kebenaran, yakinlah bahwa kita juga menerima keselamatan itu seperti yang penjahat B terima dari Kristus Yesus dengan mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Raja atas semesta ini. Tidak ada manusia yang sempurna, sehingga pertobatan dibutuhkan supaya hidup kita dapat dipulihkan. Tuhan bukanlah Allah yang pendendam, Ia memberikan pengampunan dengan cuma-cuma, gratis, dan terus menerus sampai pada kesudahannya. Jadi jangan takut kembali pada Tuhan karena Ia yang melayakkan kita adalah Raja Semesta! Sama seperti penjahat B yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Raja, apakah kita mau mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat bagi hidup kita? (Via)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.