BERJAGA DENGAN TERJAGA
Oleh Pdt. Yefta S. Krisgunadi
Memasuki Minggu Adven pertama, kita umat Allah sedang berada di masa untuk mengingat kembali akan kedatangan Yesus Kristus sebagai penebus dan juga menantikan janjiNya untuk datang kedua kalinya. Dalam masa penantian ini, kita sebagai pribadi yang telah ditebus oleh darah Kristus harus senatiasa berjaga jaga. Firman Tuhan menggambarkan bagaimana situasi ketika Ia datang, yaitu;
- Alkitab menggambarkan kedatangan Tuhan seperti kisah pada zaman Nuh. Dalam kisah Nabi Nuh ini, Allah memberi perintah kepada Nuh untuk membuat bahtera besar. Dan Allah berfiman dalam Kejadian 6:17 “Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.” Perintah Allah ini dilakukan dan ditaati Nuh dan seisi rumahnya. Tapi sayangnya, orang orang pada zaman Nuh tidak percaya jika akan ada air bah yang datang. Mereka malah menertawakan sikap Nuh dan seisi rumahnya.
Pesan Allah dalam kisah Nabi Nuh:
- Jangan pernah merasa aman, nyaman serta tenggelam dalam rutinitas dan hal hal duniawi.
- Senantiasa memiliki sikap berjaga jaga untuk menyambut kedatangan Tuhan.
- Kedatangan Tuhan diibaratkan seperti pencuri pada malam hari.
Gambaran ini tidak bermaksud menyamakan Tuhan dengan pencuri, tetapi fokusnya adalah;
- Pencuri datang dengan diam diam tanpa sepengetahuan penghuni rumah, begitupun Allah, Ia akan datang tanpa ada yang tahu. Seperti yang difirmankan dalam injil Matius 24:36 “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”
Pendeta Yefta juga menyampaikan pesan, “Tuhan Tidak bermaksud menakut-nakuti orang Kristen. Jangan salah penekanan, yang harus ditekankan adalah sikap antisipasi dan taat berjaga-jaga dalam perbuatan dan karya yang indah di mata Tuhan. (WKP)